Ratusan Warga Grobogan Terdampak Banjir, Bantuan Segera Disalurkan

Diposting pada

SEMARANG,Checkbind.com – Ratusan Warga Grobogan Terdampak Banjir, Bantuan Segera Disalurkan. Sebanyak 274 warga Grobogan terpaksa mengungsi setelah banjir melanda wilayah mereka sejak Jumat malam, 16 Mei 2025. Kebanyakan dari mereka adalah lansia, ibu-ibu, dan anak-anak yang terpaksa meninggalkan rumah demi keselamatan.

Banjir ini terjadi akibat hujan ekstrem yang mengguyur Grobogan, membuat sungai meluap dan tanggul jebol. Beberapa daerah yang paling terdampak antara lain Kecamatan Tegowanu (meliputi Desa Sukorejo, Tanggirejo, Medani), Tanggungharjo (Desa Sugihmanik), Gubug (Desa Penadaran), Godong (Desa Tungu, Latak, Manggarmas, Harjowinangun), Karangrayung (Desa Termas, Putatnganten, Temurejo), Kedungjati (Desa Padas), dan Kecamatan Kradenan (Desa Kuwu).

Baca Juga: Amsari Sebut Mentri Ekonomi Prabowo “Orang Jokowi”: Masalah Serius!

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, langsung mendatangi Desa Tanggirejo untuk memastikan para korban banjir mendapat penanganan yang memadai. Tak hanya berbincang dengan warga, ia juga menyalurkan bantuan senilai Rp 253.460.208 berupa logistik, sembako, satu ton beras, serta obat-obatan. Bahkan, ia tak lupa membagikan mainan untuk anak-anak di pengungsian agar mereka tetap ceria.

“Semoga kalian semua sehat ya. Insya Allah air akan segera surut, dan kami akan mempercepat proses penanganannya,” ujar Taj Yasin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/5/2025).

Salah seorang pengungsi, Harjoko, mengisahkan bahwa ia dan keluarganya sudah lima hari menginap di Gedung Olahraga (GOR) Tanggirejo. Mereka terpaksa kabur dari rumah setelah banjir besar tiba-tiba datang pada Jumat sore (16/5/2025). Meski begitu, ia mengaku cukup terbantu dengan adanya pos kesehatan di lokasi pengungsian.

“Pelayanannya bagus, ada pengecekan kesehatan, dan saya rutin memeriksakan diri. Makanan juga selalu tepat waktu, tiga kali sehari terpenuhi,” ungkap Harjoko dengan nada lega.

Sementara itu, Parmi, seorang wanita paruh baya, terlihat duduk lesu di depan rumahnya yang masih tergenang air setinggi 50 cm.

“Banjirnya setinggi dada. Saya dievakuasi pakai kapal sejak Sabtu lalu. Baru hari ini saya pulang sebentar untuk melihat kondisi rumah, tapi masih takut masuk. Semua barang-barang sudah berantakan,” kata Parmi dengan suara lirih.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk segera melakukan normalisasi Sungai Tuntang. Ia menyadari bahwa musim pancaroba kali ini membawa dampak besar, terutama banjir akibat hujan yang terus-menerus.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota hingga tingkat desa agar selalu siaga menghadapi bencana,” tegas Luthfi.

Dengan bantuan yang terus mengalir dan upaya pemulihan yang dipercepat, diharapkan warga Grobogan bisa segera kembali ke rumah mereka dan memulai kehidupan normal seperti sedia kala.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *