Ibrahim Assegaf, Meninggal Dunia Akibat Stroke: ini Gejalanya

Diposting pada

Checkbind.com – Ibrahim Assegaf, Meninggal Dunia Akibat Stroke. Keluarga jurnalis senior Najwa Shihab berduka. Kabar mengejutkan datang pada Selasa (20/5/2025), ketika suaminya, Ibrahim Sjarief Assegaf, menghembuskan napas terakhir akibat stroke. Tokoh Nahdlatul Ulama, Gus Ulil Abshar Abdalla, langsung mengonfirmasi kabar duka ini.

“Betul, beliau meninggal karena stroke,” ujar Gus Ulil singkat. Ibrahim mengembuskan napas terakhir pukul 14.29 WIB di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta Timur.

Pria yang juga dikenal sebagai pengacara di firma hukum Assegaf Hamzah & Partners ini merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Melbourne, Australia. Jenazahnya rencananya akan dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Rabu (21/5/2025).

Media Narasi, yang didirikan Najwa Shihab, turut menyampaikan duka lewat akun resminya. “Kami turut berbelasungkawa atas wafatnya Komisaris Utama Narasi sekaligus suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf,” tulis mereka.

Kematian Ibrahim kembali mengingatkan kita akan bahaya stroke yang sering datang tiba-tiba dan bisa berakibat fatal. Yuk, kenali lebih dalam tentang penyakit ini, mulai dari gejala hingga penyebabnya!

Apa Itu Stroke?

Stroke adalah kondisi darurat medis yang terjadi ketika aliran darah ke otak terhambat. Penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik) menjadi penyebab utamanya. Tanpa pasokan darah yang cukup, sel-sel otak bisa mati dalam hitungan menit!

Cleveland Clinic menyebut stroke sebagai cerebrovascular accident (CVA) atau “serangan otak”. Tim medis harus memberikan penanganan secepat mungkin agar peluang pasien untuk selamat semakin besar dan terhindar dari kecacatan permanen.

Gejala Stroke yang Harus Diwaspadai

Gejala stroke bisa berbeda-beda, tergantung bagian otak yang terdampak. Namun, beberapa tanda umum yang harus kita waspadai meliputi:

  • Kesulitan bicara atau ucapan yang tiba-tiba tidak jelas.
  • Penglihatan kabur atau hilang secara mendadak di salah satu atau kedua mata.
  • Kelumpuhan wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu sisi tubuh.
  • Kehilangan keseimbangan atau koordinasi tanpa sebab jelas.
  • Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba.

Agar lebih mudah diingat, pakai akronim BE FAST:

  • Balance: Tiba-tiba kehilangan keseimbangan.
  • Eyes: Gangguan penglihatan mendadak.
  • Face: Wajah terlihat turun saat tersenyum.
  • Arms:
  • Speech: Bicara jadi cadel atau tidak jelas.
  • Time: Segera cari bantuan medis!

Penyebab Stroke

Stroke terbagi menjadi dua jenis utama: iskemik dan hemoragik.

Stroke Iskemik terjadi karena pembuluh darah ke otak tersumbat, biasanya oleh gumpalan darah. Faktor risikonya antara lain:

  • Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah).
  • Fibrilasi atrium (gangguan irama jantung).
  • Kolesterol tinggi dan diabetes.
  • Gangguan pembekuan darah.

Sementara Stroke Hemoragik disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak. Penyebabnya meliputi:

  • Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
  • Aneurisma otak (pelebaran pembuluh darah).
  • Cedera kepala berat atau tumor otak.
  • Kelainan pembuluh darah bawaan.

Selain itu, ada juga Transient Ischemic Attack (TIA) atau stroke ringan. Meski gejalanya sementara, TIA bisa jadi peringatan serius sebelum stroke berat terjadi.

Penanganan dan Pengobatan Stroke

Stroke butuh penanganan cepat untuk mencegah kerusakan otak lebih parah. Jenis pengobatan tergantung pada jenis stroke yang dialami.

Pada stroke iskemik, dokter biasanya akan:

  • Memberikan obat penghancur gumpalan darah (trombolitik).
  • Melakukan thrombectomy (operasi pengangkatan gumpalan).
  • Meresepkan pengencer darah dan obat tekanan darah.

Untuk stroke hemoragik, penanganan fokus pada:

  • Menghentikan perdarahan dengan obat atau operasi.
  • Menurunkan tekanan di otak lewat prosedur medis.
  • Memperbaiki pembuluh darah yang rusak.

Setelah fase kritis, pasien biasanya menjalani rehabilitasi jangka panjang, seperti:

  • Terapi fisik untuk memulihkan gerakan tubuh.
  • Terapi okupasi agar bisa beraktivitas normal.
  • Terapi bicara dan kognitif jika terjadi gangguan komunikasi.
Baca Juga: Tetanggaan Dengan Najwa Shihab, Celine Evangelista Kaget Dengar Kabar Duka

Stroke adalah penyakit mematikan yang bisa menyerang siapa saja, kapan saja. Kepergian Ibrahim Assegaf menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih waspada terhadap gejala dan faktor risikonya. Ingat, deteksi dini dan tindakan cepat bisa menyelamatkan nyawa!

Jadi, jangan anggap sepele gejala-gejala di atas. Segera cari bantuan medis jika kamu atau orang terdekat mengalaminya. Stay aware, stay healthy!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *