Hujan di Bekasi, Warga Tambun Hadapi Banjir

Diposting pada

JAKARTA, checkbind.com – Hujan di Bekasi, Warga Tambun Hadapi Banjir. Hujan deras yang mengguyur kawasan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, ternyata memicu banjir di sejumlah titik pada Minggu (18/5/2025) sore. Air menggenangi beberapa permukiman, membuat warga harus berjibaku dengan luapan air yang datang tiba-tiba.

Salah satu lokasi paling parah terdampak adalah Perumahan Mangun Jaya Indah 2 di Desa Mekarsari, di mana ketinggian air mencapai 50 sentimeter. “Di Mangun Jaya Indah 2, airnya sekitar 40-50 sentimeter,” ujar Teguh Pramono, Ketua RW 14 Desa Mekarsari, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com.

Teguh membeberkan bahwa penyebab utama banjir di perumahannya adalah luapan air dari Kali Baru yang saat ini masih dalam proses normalisasi oleh pemerintah. Akibatnya, sejumlah ruas jalan di perumahan itu terendam dan sama sekali tidak bisa dilalui oleh kendaraan bermotor. “Sampai sekarang masih banjir, tapi biasanya tidak lama, setelah itu surut sendiri,” jelasnya.

Tak hanya Perumahan Mangun Jaya Indah 2, banjir juga melanda Jalan Kali Baru di kawasan Yapemas. Meski ketinggian air di lokasi ini hanya sekitar 20-30 sentimeter, arus lalu lintas tetap terganggu.

Bagi warga Tambun Selatan, banjir seolah sudah menjadi “langganan” setiap kali hujan deras mengguyur kawasan mereka. Meski begitu, mereka tetap waspada dan sigap menyelamatkan barang-barang berharga saat air mulai naik. Beberapa warga bahkan sudah mempersiapkan karung pasir untuk menahan luapan air.

“Kami sudah terbiasa, tapi tetap saja repot kalau air masuk ke rumah,” keluh salah seorang warga Mangun Jaya Indah 2. Ia menambahkan, meski banjir sering terjadi, proses pemulihan pascabanjir tetap memakan waktu dan tenaga.

Pemerintah kini mempercepat proyek normalisasi Kali Baru agar bisa mengatasi banjir di kawasan ini secara permanen. Namun, hingga saat ini, warga masih menunggu hasilnya. Teguh Pramono mengungkapkan, meski pengerjaan sudah berjalan, dampaknya belum terasa maksimal.

Sementara itu, warga tetap berusaha mengantisipasi dengan membersihkan saluran air dan memastikan tidak ada sampah yang menyumbat aliran.

Baca Juga: Warga Heboh Sambut Rencana Reaktivasi RPTRA dan RTH Kalijodo, Simak Lengkapnya

Banjir juga berdampak pada lalu lintas di sekitar Tambun Selatan. Beberapa ruas jalan yang terendam membuat kendaraan harus mencari jalur alternatif. Petugas kepolisian setempat pun berjaga di titik-titik rawan untuk mengatur arus kendaraan.

“Kalau hujan deras, beberapa titik pasti banjir. Lebih baik cari jalan lain atau tunggu sampai air surut,” saran seorang petugas yang berjaga di Jalan Kali Baru.

Melihat frekuensi banjir yang semakin sering, warga dan pemerintah setempat perlu bersinergi untuk mencari solusi lebih efektif. Selain mempercepat normalisasi sungai, sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan juga harus digencarkan.

“Kami selalu mengingatkan warga untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai,” tegas Teguh. Ia berharap, dengan kesadaran bersama, risiko banjir bisa dikurangi.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan lebat masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. Warga diimbau untuk tetap waspada dan memantau informasi terkini.

Banjir di Tambun Bekasi sekali lagi mengingatkan betapa pentingnya penanganan serius terhadap masalah drainase dan normalisasi sungai.

Nah, bagaimana menurutmu? Apa solusi terbaik untuk mengatasi banjir di kawasan ini? Yuk, bagikan pendapatmu di kolom komentar!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *