CheckBind.com, WASHINGTON — Hamas Segera Bebaskan Sandera, Donald Trump: “Terima Kasih!”. Hamas mengambil langkah mengejutkan dengan berencana membebaskan sandera. Berbagai pihak pun memberikan apresiasi, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pada hari Ahad (12/5), Trump memuji pengumuman Hamas yang berniat melepas Idan Alexander, sandera Israel-Amerika, dari Gaza. Ia juga menyampaikan harapannya agar semua sandera dibebaskan dan pertempuran segera berakhir.
“Saya berterima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi pada kabar bersejarah ini,” tulis Trump dalam unggahan media sosialnya. Ia menyebut pembebasan sandera ini sebagai “isyarat niat baik” dan menambahkan, “Kami berharap ini langkah pertama menuju akhir dari konflik brutal ini.”
Hamas kemudian merilis pernyataan resmi. “Sebagai bagian dari upaya mediasi gencatan senjata, Hamas telah berkomunikasi dengan pemerintah AS beberapa hari terakhir,” jelas kelompok tersebut. Hamas mengklaim telah menunjukkan sikap positif dengan bersedia membebaskan Alexander, yang memiliki kewarganegaraan ganda. “Pembebasan ini bagian dari upaya mencapai gencatan senjata, membuka penyeberangan, serta memungkinkan bantuan masuk ke Gaza,” tegas mereka.
Selain itu, Hamas menegaskan kesiapannya memulai negosiasi intensif. “Kami siap berunding untuk kesepakatan akhir: menghentikan perang, pertukaran tahanan, dan pengelolaan Gaza oleh lembaga independen,” papar pernyataan itu. Mereka juga menekankan pentingnya rekonstruksi Gaza dan pencabutan blokade demi stabilitas jangka panjang.
Respons Israel: Negosiasi di Bawah Bayang Pertempuran
Di sisi lain, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merespons kabar tersebut. Pemerintah AS telah memberi tahu Israel bahwa pembebasan Alexander akan memicu pembicaraan lebih lanjut untuk melepas sandera lainnya. “Negosiasi akan berjalan di bawah tekanan pertempuran, tanpa mengorbankan tujuan perang,” tegas kantor Netanyahu.
Ayah Alexander mengungkapkan bahwa utusan AS, Witkoff, telah menghubungi keluarganya lebih dulu. “Mereka memberi tahu kami tentang kesepakatan dengan Hamas,” ujarnya. Menurut Saluran 12 Israel, Witkoff akan tiba di Israel pada Senin (13/5) untuk memfinalisasi pembebasan Alexander, yang mungkin terjadi hari itu juga.
“Ini murni kesepakatan AS-Hamas, dengan Israel sebagai pihak sekunder,” lapor Radio Angkatan Darat Israel. Mereka juga menyoroti perbedaan dengan kesepakatan AS-Houthi sebelumnya. “Kali ini, nyawa warga Israel langsung dipertaruhkan.”
Yang menarik, ini merupakan pertama kalinya AS berhasil bernegosiasi langsung dengan Hamas tanpa melibatkan Israel. Langkah ini membuka pintu harapan baru, meski jalan menuju perdamaian masih panjang.
(Checkbind.com)