Belum Genap 100 Hari Menjabat, Bobby Copot 8 Pejabat, Simak daftarnya

Diposting pada

MEDAN, Checkbindcom – Belum Genap 100 Hari Menjabat, Bobby Copot 8 Pejabat, Simak daftarnya. Baru kurang dari 100 hari menjabat, Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, sudah mengambil langkah tegas dengan mencopot delapan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut. Langkah ini bukan tanpa alasan—ia ingin membersihkan barisan pemimpin dari oknum yang bermasalah, mulai dari kasus korupsi hingga pelanggaran disiplin berat.

Siapa Saja Pejabat yang Kena Razia Bobby?
  1. Ilyas Sitorus – Kadis Kominfo Sumut
    Bobby memecat Ilyas pada 11 April 2025 setelah terungkap bahwa mantan Kadis Pendidikan Batu Bara ini terlibat kasus korupsi. Ketika masih menjabat di Batu Bara tahun 2021, Ilyas secara tidak transparan menggarap proyek pengadaan software perpustakaan digital senilai Rp 1,8 miliar.
  2. Zumry Sulthony – Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Sumut
    Zumry menemui ajalnya pada 12 Maret 2024, tepat sehari setelah penyidik menetapkannya sebagai tersangka kasus korupsi.Proyek bermasalah? Penataan cagar budaya Benteng Putri Hijau (2022) yang menelan kerugian negara Rp 817 juta lebih.
  3. Mulyadi Simatupang – Kadis Perindag ESDM
    Bobby kesal setelah Mulyadi mengirim pesan tidak pantas di grup WhatsApp resmi Pemprov Sumut. “Percakapannya enggak cocok untuk forum resmi,” tegas Bobby.
  4. Ismael – Kadisnaker Sumut
    Ismael pun kena hukuman pembebasan tugas selama setahun.
  5. Abdul Haris Lubis – Kepala BPSDM Sumut
  6. Juliadi Harahap – Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Sumut
    Juliadi menjadi korban pembersihan di hari yang sama (11 April 2025). Bobby Sebut ada indikasi penyimpangan jabatan, tapi tak mau berkomentar lebih jauh.
  7. Harianto Butar-butar – Kepala Biro Otonomi Daerah Setda Sumut
    Nasib serupa menimpa Harianto.
  8. Pejabat Inspektorat (Anonim)
    Seorang inspektur pembantu Pemprov Sumut harus berurusan dengan hukum setelah aparat mengamankannya pada 3 Mei 2025. Petugas menangkapnya basah tangan menerima gratifikasi.

Selain pejabat yang dipecat, ada pula yang memilih mundur. Muhammad Rahmadani Lubis (Kepala BKAD Sumut) mengajukan surat pengunduran diri per 16 Mei 2025. “Dia ingin fokus ke pendidikan,” jelas Sutan Tolang Lubis. Posisinya kini diisi oleh pelaksana tugas (Plt).

Aksi tegas Bobby ini membuktikan ia tak mau kompromi dengan praktik kotor di pemerintahan. Dari korupsi, pelanggaran disiplin, hingga gratifikasi, semua dihajar tanpa pandang bulu. Tindakannya ini sekaligus menjadi sinyal keras: “Jangan coba-coba main api di era kepemimpinannya!”

Dengan langkah cepat dan berani, Bobby Nasution berhasil mencuri perhatian publik. Pertanyaannya sekarang: Siapa lagi yang akan menjadi sasaran berikutnya?

Kasus ini terus bergulir dengan dua versi yang saling bertolak belakang. Di satu sisi, SN bersikeras menuduh F melakukan kekerasan seksual. Sementara di sisi lain, F melalui kuasa hukumnya justru menyerang balik dengan melaporkan SN atas dugaan pencemaran nama baik.

Baca Juga: Prabowo Pilih Pesawat Pribadi, Pesawat Kepresidenan Standby

Masyarakat pun dibuat penasaran menunggu hasil penyelidikan polisi. Polda Sumut kini masih mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi-saksi terkait. Aparat penegak hukum kini berupaya memastikan proses hukum berjalan adil untuk kedua belah pihak.

Kita patut mengapresiasi langkah polisi yang bekerja profesional menangani kasus sensitif ini. Mari kita jaga agar proses hukum berjalan murni tanpa intervensi dari pihak manapun.

Kompas.com akan terus memantau perkembangan kasus ini. Nantikan update terbaru untuk mengetahui titik terang kasus yang menghebohkan publik Sumut ini. Tetap bijak dalam menyikapi informasi dan jangan mudah terprovokasi oleh berita-berita yang belum jelas kebenarannya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *