Pemerintah harus segera menyusun peta jalan yang jelas dan melibatkan sumber daya manusia (SDM)
Pemerintah harus segera menyusun peta jalan yang jelas dan melibatkan sumber daya manusia (SDM)

Adopsi AI di Papua: Pengamat Soroti Ketersediaan SDM dan Peta Jalan yang Matang

Diposting pada

checkbind.com, JAKARTA — Adopsi AI di Papua. Pemerintah harus segera menyusun peta jalan yang jelas dan melibatkan sumber daya manusia (SDM) lokal agar adopsi Artificial Intelligence (AI) bisa merata hingga ke wilayah Indonesia Timur, termasuk Papua. Tanpa persiapan matang, upaya ini berisiko gagal memenuhi target inklusivitas digital.

Baru-baru ini, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkominfo) Meutya Hafid memamerkan pesatnya penetrasi kecerdasan buatan (AI) yang telah menjangkau wilayah Indonesia Timur, bahkan Papua. Meutya menyampaikan pencapaian ini di hadapan para pemimpin teknologi global dalam forum internasional “Machines Can See 2025” di Dubai bulan lalu.

Dia menegaskan, sebagai bukti komitmen inklusivitas, Indonesia kini membangun pusat keunggulan AI di beberapa kota, termasuk Bandung, Surabaya, dan Papua. Keberadaan AI di Papua, menurutnya, mencerminkan semangat pemerataan teknologi yang diusung pemerintah.

Peta Jalan dan Eksekusi Jadi Kunci

Menanggapi hal ini, Ketua Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA) Hammam Rizal menekankan pentingnya peta jalan yang terukur serta keberanian dalam mengeksekusi rencana tersebut. Tanpa dua hal ini, adopsi AI di Papua tidak akan optimal.

Selain itu, Hammam mengingatkan perlunya melibatkan talenta lokal untuk memperkuat pengembangan AI di wilayah timur Indonesia.” Anak-anak Papua berpotensi menjadi talenta unggul di bidang AI,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (12/5/2025).

SDM dan Infrastruktur Jadi Tantangan Utama

Kesiapan SDM terus menjadi sorotan dalam pengembangan AI di Indonesia. Laporan PricewaterhouseCoopers (PwC) 2024 menekankan: “Penerapan AI membutuhkan proses bertahap, bukan solusi instan!” Pemerintah dan swasta harus menyiapkan infrastruktur pendukung serta meningkatkan kapasitas SDM.

Pada April 2024, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan rencana pelatihan 210.000 talenta digital di bidang AI untuk mempercepat transformasi digital. Pemerintah perlu memperluas program ini secara signifikan untuk memastikan dampaknya benar-benar terasa di masyarakat.

Perlu Pendekatan Budaya yang Tepat

pemerintah dan swasta harus peka terhadap konteks budaya lokal. Pemerintah dan swasta perlu melibatkan talenta lokal secara inklusif untuk memastikan solusi teknologi benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat.

Selain itu, Heru menyarankan peningkatan literasi digital bagi masyarakat Papua. Dengan begitu, kehadiran AI tidak hanya menjadi simbol modernitas, tetapi benar-benar memberikan manfaat nyata bagi pembangunan wilayah.

Dengan langkah-langkah strategis ini, adopsi AI di Papua diharapkan bisa berjalan efektif, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi kesenjangan digital di Indonesia Timur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *