PONOROGO, Checkbind.com – Pesilat Tewas Usai Kena Tendangan Dada Saat Latihan, Polisi Periksa 8 Saksi. Pesilat Tewas Usai Kena Tendangan Dada Saat Latihan, Polisi Periksa 8 Saksi. Polres Ponorogo, Jawa Timur, bergerak cepat dengan memeriksa delapan saksi terkait tewasnya seorang pesilat saat latihan bela diri. Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, menjelaskan bahwa pemeriksaan saksi masih dalam tahap penyelidikan karena keluarga korban belum mau melapor.
“Kami masih mengumpulkan fakta karena keluarga korban menganggap ini murni kecelakaan olahraga. Dari delapan saksi, kami memeriksa pelatih silat, rekan-rekan sesama siswa, dan keluarga korban,” jelas Rudy melalui pesan singkat, Sabtu (24/5/2025).
Tendangan Mematikan Saat Latihan

Menurut kesaksian, korban berinisial MPP (17) terlibat dalam sesi sambung atau pertarungan tangan kosong pada Rabu (20/5/2025) sekitar pukul 22.30 WIB. Tiba-tiba, sebuah tendangan keras menghantam dadanya, membuatnya sesak napas dan langsung kolaps.
“Korban sempat diberi pertolongan pernapasan darurat sebelum dibawa ke puskesmas. Sayangnya, kondisinya kritis sehingga harus dirujuk ke rumah sakit,” tambah Rudy.
Riwayat Sesak Napas, Tapi Tak Ada Bukti Medis
Keluarga mengungkapkan bahwa MPP memang memiliki riwayat sesak napas. Namun, polisi belum menemukan bukti medis yang mendukung pernyataan tersebut.
“Sampai sekarang, kami belum dapat dokumen resmi yang membuktikan apakah korban punya penyakit jantung atau gangguan pernapasan. Semua masih dalam penelusuran,” tegas Rudy.
Latihan Silat yang Berujung Maut
Latihan silat yang seharusnya mengasah kemampuan justru berakhir tragis. Saksi-saksi menyebut MPP terlihat baik-baik saja sebelum menerima tendangan di dada. Setelah itu, napasnya tersengal, dan ia tak bisa bangun.
Meski sudah mendapat pertolongan pertama, nyawanya tak tertolong. Puskesmas setempat pun hanya bisa memberikan penanganan darurat sebelum memindahkannya ke rumah sakit.
Keluarga Tolak Lapor, Polisi Tetap Selidiki

Uniknya, keluarga korban menolak melaporkan kejadian ini ke polisi. Mereka bersikeras bahwa ini murni kecelakaan saat latihan. Namun, polisi tetap mendalami kasus ini untuk memastikan tidak ada unsur kelalaian atau kesengajaan.
“Kami menghormati keputusan keluarga, tapi tetap wajib memeriksa fakta secara hukum. Apalagi ada laporan dari pihak lain yang mempertanyakan kejadian ini,” ujar Rudy.
Pertanyaan Besar: Apakah Ada Kelalaian Pelatih?
Beberapa pihak mempertanyakan apakah pelatih sudah memastikan keamanan siswa selama latihan. Sebab, tendangan keras ke dada bisa berakibat fatal, apalagi jika korban punya kondisi medis tertentu.
Namun, hingga kini, belum ada bukti bahwa pelatih lalai. Semua siswa yang ikut latihan juga menyatakan bahwa sesi sambung berjalan seperti biasa.
Polisi Tunggu Hasil Autopsi
Untuk memastikan penyebab kematian, polisi berencana melakukan autopsi. Namun, hal ini masih menunggu persetujuan keluarga.
“Jika keluarga mengizinkan, kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada faktor lain yang menyebabkan kematian,” kata Rudy.
Baca Juga: Penganiaya Aipda Hendra hingga Tewas di Jambi Ditangkap, Ini Infonya
Kabar meninggalnya MPP menyebar cepat di kalangan pesilat Ponorogo. Banyak yang tidak menyangka latihan rutin bisa berakhir seperti ini.
“MPP dikenal sebagai pesilat berbakat. Kami semua syok mendengar kabar ini,” kata salah seorang rekan latihannya.
Kejadian ini memunculkan pertanyaan tentang keamanan latihan bela diri. Seharusnya, pelatih dan dojo memiliki protokol ketat untuk mencegah cedera serius.
Namun, dalam kasus MPP, tendangan mematikan itu terjadi tanpa ada yang menyangka. Apakah ini murni kecelakaan atau ada faktor lain?
Rudy menegaskan, masyarakat tidak perlu berprasangka sebelum ada hasil resmi penyelidikan.
“Kami masih mengumpulkan data. Jangan sampai ada spekulasi yang justru menyakiti keluarga korban,” pesannya.
Polisi akan memeriksa rekaman CCTV jika ada, serta meminta keterangan lebih detail dari para saksi. Jika ditemukan indikasi kelalaian, kasus ini bisa berubah menjadi pidana.
Tapi untuk sekarang, semua masih menunggu keputusan keluarga dan hasil investigasi resmi.
Sampai berita ini diturunkan, keluarga MPP masih menolak memberikan pernyataan lebih lanjut. Mereka memilih berduka dalam diam.
“Kami minta doa saja. Ini musibah yang sangat berat,” ucap salah seorang kerabat.
Tragedi ini harusnya menjadi peringatan bagi semua pelatih silat untuk lebih memperhatikan keselamatan siswa. Latihan tarung seharusnya diawasi ketat, apalagi jika melibatkan tendangan atau pukulan keras.
Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
Hingga saat ini, polisi masih menunggu perkembangan dari keluarga korban. Jika mereka bersedia, proses autopsi akan segera dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti kematian MPP.
Kami akan terus melaporkan perkembangan terbaru.
#StayTuned