JAKARTA, Checkbind.com – PLN: Pemakaian Meningkat Saat Ramadhan, Omong Kosong PLN. Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, buka suara soal keluhan pelanggan yang tagihan listriknya melonjak usai program diskon 50 persen berakhir di Februari 2025. Menurutnya, kenaikan ini dipicu oleh lonjakan pemakaian listrik selama bulan Ramadhan.

Darmawan menjelaskan, konsumsi listrik memang cenderung naik saat Ramadhan karena aktivitas ibadah malam seperti shalat tarawih hingga sahur membutuhkan energi lebih besar. Penjelasan ini ia sampaikan saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (22/5/2025).
“Faktanya, saat itu sedang bulan puasa di mana penggunaan listrik meningkat signifikan karena aktivitas ibadah malam. Belum lagi kebutuhan listrik tambahan di pagi hari untuk sahur. Jadi, wajar jika pemakaian listrik naik,” jelas Darmawan dengan tegas.
Ia menegaskan, kesimpulan ini bukan asal-asalan. Tim PLN sudah turun langsung ke lapangan untuk memverifikasi data. “Setelah kami cek, semua tagihan sesuai dengan tarif yang berlaku dan pemakaian masing-masing pelanggan,” tambahnya.
Selain itu, Darmawan memastikan bahwa tidak ada kenaikan tarif dasar listrik pasca-program diskon. “Tarif yang kami terapkan tetap mengacu pada Peraturan Menteri ESDM. Jadi, tidak ada perubahan harga di luar ketentuan,” tegasnya.
Sebelumnya, anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Aimah Nurul Anam, menyoroti keras kenaikan tagihan listrik yang dirasa tidak wajar oleh masyarakat. Ia bahkan mempertanyakan komitmen PLN dalam melindungi kepentingan rakyat.
“Pak Darmawan, rakyat kita sekarang resah. Setiap hari deg-degan karena merasa tagihan listrik terus naik, apalagi setelah program diskon berakhir. Kenaikannya fantastis, sampai 30-50 persen!” ujar Mufti dengan nada tinggi.
Ia pun meminta penjelasan transparan dari PLN. “Saya jadi bertanya-tanya, apakah PLN hadir untuk melindungi rakyat atau justru mengambil keuntungan sepihak?” sergahnya.
Menanggapi hal ini, Darmawan kembali menekankan bahwa kenaikan tagihan murni akibat peningkatan konsumsi, bukan dari kebijakan tarif. “Kami tidak mungkin main-main dengan data. Semua sudah diverifikasi, dan memang pemakaian masyarakat yang naik,” paparnya.
PLN juga memastikan terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik tanpa menaikkan tarif dasar. “Kami selalu patuh pada aturan yang ada. Jika ada keluhan, tim kami siap membantu pengecekan ulang,” tandas Darmawan.
Dengan penjelasan ini, PLN berharap masyarakat memahami bahwa kenaikan tagihan terjadi karena faktor pemakaian, bukan kebijakan sepihak. Namun, pihaknya tetap membuka ruang dialog jika masih ada keluhan yang perlu ditindaklanjuti.
#UsutPLN,#mosiTidakPercayaPLN,