YOGYAKARTA, Checkbind.com – Makanan Berlebih Dari Hotel Untuk Mahasiswa Jogja? . Pemerintah Kota Yogyakarta baru saja meluncurkan program inovatif bernama Food Bank Lumbung Mataraman. Program ini mengumpulkan makanan berlebih dari hotel, restoran, hingga sisa makanan rapat lalu membagikannya langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan bahwa program ini tidak hanya mengurangi food waste, tetapi juga membantu kelompok rentan, termasuk lansia dan mahasiswa. “Kami melibatkan mahasiswa UGM sebagai tim distributor untuk menjangkau mahasiswa kurang mampu yang tinggal di kos-kosan,” ujarnya pada Rabu (21/5/2025).
Menurut Hasto, ribuan mahasiswa di Yogyakarta berasal dari keluarga kurang mampu. Oleh karena itu, Pemkot berkomitmen memberikan dukungan agar mereka bisa fokus kuliah tanpa khawatir soal makan. “Kami ingin memastikan anak kos di Jogja tetap terpenuhi kebutuhan pangannya,” tambahnya.
Kolaborasi dengan Swasta Jadi Kunci
Hasto mengakui bahwa Yogyakarta tidak memiliki lahan pertanian yang luas, sehingga program ini mengandalkan gotong royong dengan pihak swasta. Saat ini, sudah 48 hotel bergabung, namun masih banyak restoran dan retail modern yang bisa diajak kerja sama. “Kami membangun food bank untuk meminimalisir food waste sekaligus membantu yang membutuhkan,” jelasnya.
Skema Distribusi yang Cepat dan Terorganisir
Makanan yang terkumpul akan diambil oleh sekretariat food bank, lalu didistribusikan oleh tim khusus, termasuk mahasiswa UGM, Baznas, dan bahkan Satpol PP jika diperlukan. “Kami pastikan makanan langsung sampai ke penerima sebelum kadaluarsa,” kata Hasto.
Baca Juga: Remaja Gorontalo Hilang, Konten Viral berubah Jadi Nasib Naas
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sukidi, menegaskan bahwa makanan yang dibagikan bukan sisa, melainkan makanan berlebih yang masih layak. “Kami punya divisi food rescue dan food charity yang memeriksa kelayakan makanan sebelum didistribusikan,” jelasnya.
Tim program menyiapkan cool storage dan menugaskan petugas pengawas yang selalu standby. Contohnya, ketika mereka menerima roti yang masih bisa bertahan tiga hari, tim langsung menyimpannya dengan baik untuk kemudian membagikannya keesokan hari.
Baca Juga: Kepala Sekolah Joget Saat Banjir, Berujung Non Aktif
Meski sudah berjalan, Hasto mengajak lebih banyak hotel, restoran, dan retail untuk bergabung. “Kami ingin program ini semakin besar dampaknya,” pungkasnya.
Dengan Food Bank Lumbung Mataraman, Yogyakarta tidak hanya mengurangi sampah makanan, tetapi juga membangun solidaritas sosial bagi warganya yang membutuhkan.