JAKARTA, Checkbind.com – Mahasiswa Demo di Balai Kota Jakarta Ricuh, 6 Polisi luka. Sekelompok mahasiswa menggelar demonstrasi di depan Gedung Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (21/5/2025). Aksi ini langsung menarik perhatian karena para peserta mengenakan almamater biru dongker tanpa membawa atribut demo seperti spanduk atau poster berisi tuntutan.
Awalnya, massa bergerak menuju pintu keluar Balai Kota, tetapi karena pintu itu terkunci, mereka berbalik arah ke pintu masuk yang terbuka. Polisi yang berjaga langsung menghadang, memicu aksi saling dorong yang semakin panas di depan gerbang. Suasana makin tegang ketika lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan terhambat akibat kerumunan massa dan aparat yang saling berhadapan.
Beberapa polisi dan demonstran bahkan terlibat adu mulut, memperkeruh situasi. Melihat kondisi ini, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro turun dari mobil komando dan berusaha meredakan ketegangan. Dengan tongkat komando di tangan, ia menunjuk ke arah massa dan berteriak, “Enam anggota saya terluka gara-gara kalian!”
Susatyo kemudian memerintahkan para demonstran untuk naik ke kendaraan satu per satu jika tidak ingin ada perlawanan lebih lanjut. Para petugas mengangkut massa yang masih mengenakan almamater biru dongker menggunakan bus Transjakarta menuju Polda Metro Jaya. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian maupun mahasiswa belum mengungkapkan tuntutan dari aksi demonstrasi tersebut.
Meski polisi berupaya menenangkan suasana, kericuhan sempat membuat warga sekitar merasa khawatir. Beberapa pengendara langsung mencari jalur alternatif setelah polisi menutup jalan sementara. Di sisi lain, aparat berhasil mengamankan sejumlah mahasiswa yang terlihat tenang, meskipun beberapa masih protes terhadap tindakan petugas.
Hingga saat ini, baik pihak kampus maupun kepolisian belum memberikan pernyataan resmi terkait penyebab demo atau identitas mahasiswa yang terlibat. Namun, insiden ini kembali memantik pertanyaan tentang keamanan dan kebebasan berpendapat di ruang publik.
Akibat aksi ini, kemacetan sempat terjadi di seputaran Medan Merdeka Selatan. Petugas kepolisian akhirnya membuka kembali jalan setelah situasi benar-benar terkendali. Beberapa saksi mata mengaku kaget melihat kerumunan mahasiswa yang tiba-tiba berubah ricuh.
Kapolres Susatyo menegaskan bahwa pihaknya akan menyelidiki penyebab kericuhan dan memastikan tidak ada pihak yang dirugikan. “Kami akan memproses sesuai hukum, tetapi juga mendengar aspirasi mereka,” ujarnya singkat sebelum meninggalkan lokasi.
Uniknya, polisi memilih menggunakan bus Transjakarta untuk mengangkut para demonstran. Langkah ini dinilai lebih efektif untuk menghindari eskalasi ketegangan. Beberapa mahasiswa bahkan terlihat mengobrol dengan petugas selama perjalanan.
Yang masih menjadi tanda tanya besar adalah tuntutan para mahasiswa. Tidak adanya spanduk atau orasi membuat publik hanya bisa berspekulasi. Sebagian menduga aksi ini terkait kebijakan kampus, sementara lainnya mencurigai isu politik tertentu.
Demo mahasiswa di Balai Kota Jakarta hari ini memicu kericuhan yang mengakibatkan enam polisi terluka dan aparat mengamankan sejumlah mahasiswa. Meski situasi sudah mereda, penyebab demo masih menjadi misteri. Kepolisian berjanji menindaklanjuti kasus ini sambil memastikan hak berpendapat tetap dilindungi.
Laporan lengkap masih terus berkembang. Pantau terus Kompas.com untuk info terbaru.