JAKARTA, CheckBind.com –Farhan Kaget! Ternyata SLB Pajajaran Bukan Cagar Budaya. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, langsung menyulut protes ketika mendengar kabar pembongkaran Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pajajaran di Kompleks Wyata Guna. Ia bersikeras bangunan tersebut merupakan cagar budaya yang wajib dilindungi. Namun, setelah mengecek fakta lebih dalam, timnya justru membuktikan kekeliruannya sendiri!
Masih ingat kan, Farhan sempat unggah protes di media sosial pada Minggu (18/5/2025)? Farhan membanting meja sambil mengacungkan dokumen Perda. “Ini hitam di atas putih!” serunya lantang. Tapi, eh ternyata, setelah rapat online dengan pemerintah provinsi, kota, dan pusat pada Senin (19/5/2025), Farhan langsung koreksi diri.
Farhan menggelengkan kepala sambil tertawa kecut. “Kami keliru!” akunya di hadapan wartawan di Alun-alun Kota Bandung, Senin siang.”Kami sudah memeriksa ulang dokumen-dokumennya,” tegas Farhan sambil menepuk-nepuk setumpuk berkas di tangannya.
Farhan memastikan, renovasi ini tujuannya baik, yaitu memperbaiki ruang kelas yang sudah tidak layak. Awalnya, sempat ada wacana memindahkan kegiatan belajar mengajar (KBM) ke SLB Cicendo, tapi akhirnya urung. “Tim kami sudah menyiapkan ruang belajar sementara di kompleks Wyata Guna yang sama,” tegas Farhan sambil memandu para siswa menuju ruangan baru. “Kalian akan tetap belajar di lingkungan yang familiar selama proses renovasi berlangsung!”
Farhan menepuk pundak salah seorang siswa SLB dengan wajah berseri. “Kalian hanya perlu pindah kelas sementara,” ujarnya meyakinkan sambil menunjuk denah renovasi. “Begitu renovasi selesai, kami akan kembalikan kalian ke ruang kelas baru yang lebih nyaman dan modern!”
Menurut Farhan, pemerintah pusat punya rencana bagus. Mereka ingin memanfaatkan ruang yang belum maksimal di SLB Wyata Guna untuk dijadikan sekolah rakyat.
“Gedung-gedung yang kurang terpakai akan diperbaiki, tapi heritage-nya tetap dijaga. Jadi, renovasi ini nggak akan merusak nilai sejarah,” tambahnya.
Masalah perizinan sempat jadi perdebatan. Farhan sebelumnya kesal karena merasa Kementerian Sosial dan Pemprov Jabar nggak koordinasi dengan Pemkot Bandung. Tapi sekarang, dia memastikan semua proses renovasi bakal dipantau ketat.
“Sebagian izin rehabilitasi sudah ada, tapi kalau mau ada tambahan, kami siap bantu urus perizinannya,” tegas Farhan.
Baca Juga: Prabowo Pilih Pesawat Pribadi, Pesawat Kepresidenan Standby
“Kami sempat geram kepada Kementerian Sosial dan Pemprov Jabar!” sergah Farhan dengan mata berapi-api. “Mereka tiba-tiba membongkar gedung tanpa sekalipun berkoordinasi dengan kami di Pemkot Bandung. Ini kan prosedurnya jelas harus ada izin terlebih dahulu!”
“Ya jelas melanggar kalau itu cagar budaya. Tapi ternyata bukan, jadi renovasi boleh dilakukan,” ujarnya.
Jadi, ceritanya Farhan awalnya kepoin bangunan SLB Pajajaran karena dikira cagar budaya. Setelah dikonfirmasi, ternyata statusnya bukan. Alhasil, renovasi tetap jalan, siswa dapat kelas baru, dan pemerintah pusat bisa optimalkan lahan.
“Yang penting, anak-anak SLB tetap bisa belajar dengan nyaman,” pungkas Farhan.
Nah, sekarang udah jelas kan? Awalnya ribut-ribut, eh ternyata semua baik-baik saja. Renovasi SLB Pajajaran tetap berjalan, Farhan pun lega karena nggak ada pelanggaran aturan. Semoga setelah diperbaiki, sekolah ini makin nyaman buat para siswa!