Gunung Semeru Erupsi Jumat Pagi, Simak Laporan Lengkapnya!

Diposting pada

LUMAJANG, Checkbind.com – Gunung Semeru Erupsi Jumat Pagi, Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik dengan erupsi pada Jumat (16/5/2025) pagi. Menurut laporan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, erupsi pertama terjadi tepat pukul 01.24 WIB. Saat itu, gunung ini menyemburkan kolom abu vulkanik tebal setinggi 1.000 meter yang bergerak ke arah barat daya.

Seismograf berhasil merekam aktivitas ini dengan amplitudo maksimal 22 milimeter dan durasi selama 120 detik. “Gunung Semeru mengalami erupsi pada pukul 01.24 WIB dengan ketinggian kolom abu mencapai 1.000 meter di atas puncak,” jelas Ghufrom Alwi, petugas PPGA Semeru, melalui keterangan tertulis.

Tak lama setelah itu, gunung tertinggi di Pulau Jawa ini kembali meletus pada pukul 06.09 WIB. Kali ini, tinggi semburan abu vulkanik terpantau sekitar 700 meter di atas kawah Jonggring Saloko. Selama 24 jam terakhir, sejak Kamis (15/5/2025) pukul 00.00 hingga 24.00 WIB, tercatat 49 kali letusan.

Yudhi Cahyono, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, mengonfirmasi bahwa status Gunung Semeru saat ini masih berada di level II atau waspada. “Kami mengimbau warga untuk tidak beraktivitas di sektor tengara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 8 kilometer dari puncak,” tegasnya.

Selain itu, Yudhi juga memperingatkan agar masyarakat menjauhi tepian sungai di sepanjang Besuk Kobokan dalam jarak 500 meter. Pasalnya, daerah ini berpotensi terdampak perluasan awan panas dan aliran lahar yang bisa mencapai jarak 13 kilometer dari puncak.

“Masyarakat harus tetap waspada terhadap ancaman awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar,” tambah Yudhi. Terlebih, curah hujan tinggi di sekitar kawasan Semeru meningkatkan risiko banjir lahar.

Tim pemantau terus mengawasi perkembangan Gunung Semeru secara real-time. Mereka mencatat setiap perubahan aktivitas seismik dan visual untuk memastikan keselamatan warga.

“Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memantau situasi,” ujar Ghufron. “Jika ada perkembangan signifikan, informasi akan segera disampaikan ke publik.”

Sementara itu, warga di sekitar lereng Semeru diminta tetap tenang namun siaga. “Pastikan selalu memantau informasi resmi dari BPBD atau PPGA,” pesan Yudhi.

Abu vulkanik dari erupsi pagi ini dilaporkan mulai menyebar ke beberapa desa di barat daya Semeru. “Beberapa wilayah sudah mulai tertutup abu tipis,” ungkap seorang warga Lumajang.

Meski belum ada laporan korban jiwa, pihak berwenang mengingatkan bahaya abu vulkanik bagi pernapasan. “Warga disarankan memakai masker jika keluar rumah,” imbau petugas kesehatan setempat.

BPBD Lumajang menyatakan kesiapan penuh untuk menghadapi skenario terburuk. “Posko darurat sudah aktif, dan tim siaga bencana terus berjaga,” jelas Yudhi.

“Tim kami telah menyiapkan rute evakuasi dan menetapkan titik-titik pengungsian yang aman,” tegas Yudhi. “Kami berharap tidak perlu menggunakannya, tetapi semua pihak harus tetap siaga.”

Baca Juga: GRIB Buka Suara soal Anggota Meresahkan: “Silakan Tangkap”

Erupsi Gunung Semeru pagi ini menjadi pengingat akan potensi bahaya aktivitas vulkanik. “Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang, selalu waspada, dan mengikuti semua arahan dari petugas berwenang,” tegas Yudhi.

“Kami akan terus update informasi terkini,” tutup Yudhi. “Yang terpenting, keselamatan warga adalah prioritas utama.”

Dengan pemantauan intensif dan koordinasi yang baik, diharapkan risiko bencana dapat diminimalisir. Mari bersama-sama menjaga kewaspadaan!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *