CHECKBIND.COM – JAKARTA. Proyeksi Penurunan Penjualan Eceran Juni dan Desember 2025. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan kinerja penjualan eceran akan mengalami penurunan pada Juni dan September 2025. Mereka mengungkapkan hal ini berdasarkan Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) yang menunjukkan angka lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. IEP Juni tercatat sebesar 125,5, sedangkan September mencapai 137,1, turun signifikan dari angka sebelumnya yang masing-masing menyentuh 147,3 dan 162,8.
Responden survei BI menyatakan bahwa penurunan IEP Juni terutama dipicu oleh musim ujian sekolah. Pada bulan tersebut, masyarakat cenderung fokus pada kegiatan akademik, sehingga mengurangi belanja eceran. Sementara itu, penurunan IEP September terjadi karena aktivitas masyarakat yang kembali normal tanpa adanya cuti bersama atau event besar yang mendorong konsumsi.
Selain penjualan eceran, BI juga memprediksi penurunan inflasi harga barang pada Juni dan September 2025. IEH kedua bulan mencatat 146,4 (Juni) dan 153,1 (September), turun dari periode sebelumnya yang mencapai 148,3 dan 155,5.
Responden BI menyatakan bahwa stok barang yang memadai dan permintaan yang stabil, terutama di bulan September, turut mendorong penurunan IEH. Dengan kondisi pasokan yang lancar dan tidak ada gejolak permintaan, tekanan inflasi pun terkendali.
BI menegaskan bahwa fluktuasi penjualan eceran dan inflasi ini menggambarkan bagaimana pola konsumsi masyarakat sangat bergantung pada faktor musiman dan aktivitas sosial. Sebagai contoh, ketika musim ujian sekolah tiba, konsumen cenderung mengalihkan anggaran mereka untuk kebutuhan pendidikan daripada berbelanja, sehingga menyebabkan penurunan belanja eceran. Sementara itu, ketiadaan hari libur panjang atau event besar di September membuat aktivitas belanja tidak mengalami peningkatan signifikan.
Meskipun terjadi penurunan, BI menegaskan bahwa kondisi ini masih dalam batas wajar dan tidak mengindikasikan perlambatan ekonomi. Mereka justru melihat ini sebagai penyesuaian alami dari pola konsumsi masyarakat. Namun, pelaku usaha eceran perlu menyiasati tren ini dengan strategi promosi atau penawaran khusus di luar periode musim sepi.
Sejumlah retailer sudah mulai mengantisipasi proyeksi ini dengan menyiapkan diskon atau program loyalitas untuk mempertahankan minat belanja. Beberapa bahkan berencana meningkatkan penjualan melalui platform digital untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.
BI menegaskan penurunan penjualan eceran dan inflasi Juni-September 2025 hanya bersifat sementara, dengan faktor musiman sebagai penyebab utamanya. Dengan ketersediaan barang yang stabil serta permintaan yang terkendali, stabilitas harga tetap terjaga. Pelaku bisnis diharapkan dapat beradaptasi dengan dinamika ini agar tetap kompetitif di pasar.