HONG KONG, checkbind.com – China Cabut Larangan Pengiriman Pesawat Boeing Usai Negosiasi Tarif dengan AS. China akhirnya mencabut larangan pengiriman pesawat Boeing untuk maskapai penerbangannya. Keputusan ini berlaku selama satu bulan dan menjadi angin segar bagi industri penerbangan global.
Menurut sumber terpercaya yang diwawancarai Bloomberg, pemerintah China telah mengizinkan maskapai domestik kembali menerima pesawat dari Boeing. Tak hanya itu, lembaga pemerintah juga telah mendapat konfirmasi resmi mengenai kebijakan baru ini.
Perubahan kebijakan ini muncul setelah AS dan China mencapai kemajuan dalam negosiasi tarif. Kedua negara sepakat untuk sementara mengurangi tarif impor, meredakan ketegangan perdagangan yang sempat memanas. Sebagai hasilnya, Beijing kini memberikan kelonggaran bagi maskapai untuk menyesuaikan jadwal pengiriman sesuai kebutuhan operasional mereka.
Boeing sebelumnya terjepit dalam perang dagang AS-China, terutama sejak era Presiden Donald Trump. Ketika Trump memberlakukan tarif tinggi pada berbagai mitra dagang, China langsung membalas dengan mengenakan tarif serupa. Akibatnya, harga pesawat Boeing melambung, memaksa maskapai China menghentikan pemesanan. Bahkan, beberapa pesawat yang sudah diproduksi terpaksa diterbangkan kembali ke AS setelah ditolak pelanggan China.
Meski larangan telah dicabut, belum jelas seberapa cepat pengiriman akan benar-benar berjalan. Maskapai China mungkin masih mempertimbangkan kondisi pasar sebelum menerima pesawat baru. Di sisi lain, Boeing telah menyiapkan rencana cadangan jika pengiriman ke China tertunda. Perusahaan ini bersiap mencari pembeli alternatif, terutama dari negara-negara seperti India, Malaysia, dan Arab Saudi yang berminat pada model Boeing 737 MAX.
Dengan sekitar 50 pesawat Boeing yang seharusnya dikirim ke China tahun ini, pencabutan larangan ini memberi kelegaan bagi produsen pesawat tersebut. Tak hanya menghemat waktu dan biaya, keputusan ini juga memastikan pendapatan tetap mengalir begitu pesawat sampai di tangan maskapai pemesan.
Sementara itu, industri penerbangan global terus memantau perkembangan ini. Jika hubungan dagang AS-China semakin membaik, bukan tidak mungkin kerja sama di sektor aviasi akan kembali menguat. Namun, semua masih tergantung pada kelanjutan negosiasi tarif antara kedua negara.
Boeing sendiri belum memberikan komentar resmi, tetapi langkah China ini jelas menjadi sinyal positif bagi masa depan bisnis mereka di Asia. Bagaimanapun, keputusan akhir tetap berada di tangan maskapai China—apakah mereka akan segera memesan lagi atau tetap menunggu situasi lebih stabil.
Satu hal yang pasti: pencabutan larangan ini membuka peluang baru bagi pemulihan industri penerbangan pasca-ketegangan dagang. Jika kedua negara konsisten mengurangi tarif, bukan tidak mungkin kerja sama ekonomi AS-China akan kembali menguat dalam waktu dekat.