3 Spot Buat PKL Kramat Jati yang Kena Razia

Diposting pada

JAKARTA, checkbind.com – 3 Spot Buat PKL Kramat Jati. Perumda (PD) Pasar Jaya kini menyiapkan tiga lokasi baru guna menampung pedagang kaki lima (PKL) yang terdampak penertiban di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Sebelumnya, para PKL ini kerap berjualan di area terlarang dan sempat mendapat perlindungan dari sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas).

“Kita udah siapin tempat khusus biar para PKL yang kena razia bisa tetap jualan dengan nyaman,” tegas Agus Himawan, si bos PD Pasar Jaya, pas lagi cek langsung ke Pasar Induk Kramat Jati, Minggu kemarin (18/5).

Nih, dia langsung turun tangan buat pastiin semuanya beres. “Enggak cuma itu, kita juga bakal bantu mereka biar bisa dagang lebih enak di spot baru,” tambahnya sambil liatin kondisi pasar.

FYI, lokasi baru ini emang sengaja disiapin biar aktivitas jual-beli bisa jalan terus tanpa ganggu kenyamanan pembeli maupun pedagang lain. “Yang penting semua pada happy, baik yang jualan maupun yang beli,” ujarnya.

Terus dia juga ngejelasin kalo tempat baru ini bakal lebih strategis. “Jadi enggak cuma sekadar pindah tempat, tapi juga dapet lokasi yang lebih oke buat jualan,” jelas Agus.

Intinya sih, semua diatur biar pada untung – PKL tetep bisa cari nafkah, pasar makin rapi, pembeli pun betah belanja di sini. Win-win solution lah! Dengan adanya lokasi baru ini, ia berharap aktivitas perdagangan di pasar bisa berjalan lancar tanpa gangguan.

Baca juga: Bekas Posko Ormas di Pasar Induk Kramat Jati Akan Disulap Jadi Taman

Selain menyiapkan lahan, PD Pasar Jaya juga akan memperkuat koordinasi dengan pihak kelurahan, kecamatan, Koramil, dan Polsek setempat. Tujuannya jelas: mencegah ormas kembali menguasai area pasar. “Kami ingin mendukung Jakarta menuju kota global di usia ke-500 tahun,” tambah Agus.

Sementara itu, Margono, salah seorang pedagang sekaligus Ketua Koperasi Pasar Induk Kramat Jati, mengaku bahwa mayoritas rekan-rekannya sangat mendukung program penataan ini. “Kalau tidak ada PKL liar, pasar pasti lebih rapi dan pembeli akan semakin banyak,” ujarnya.

Ia menceritakan, sebelumnya proses bongkar muat barang sering terkendala karena terhalang PKL. “Dulu butuh waktu satu jam lebih, sekarang hanya 30 menit,” jelas Margono. Ia pun optimis, penataan ini akan membuat pasar semakin nyaman bagi pedagang dan pembeli.

Saat ini, proses penataan masih terus berjalan, namun perubahan sudah terlihat. “Pasar sekarang jauh lebih rapi dan tidak sesumbat dulu,” kata Margono. Ia menegaskan, dukungan dari pedagang sangat besar karena mereka merasakan langsung manfaatnya.

“Intinya, kami semua senang dan mendukung penuh program ini,” pungkas Margono. Dengan kerja sama semua pihak, Pasar Induk Kramat Jati diharapkan bisa menjadi contoh pasar modern yang tertata rapi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *